BAB. I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pariwisata
merupakan aset yang sangat penting dan berharga bagi suatu daerah sehingga
dapat dijadikan sebagai ajang promosi untuk menarik wisatawan domestik maupun
mancanegara. Akan tetapi pengelolaan pariwisata tersebut masih kurang optimal.
Sejalan dengan bertambahnya kesejahteraan rakyat, kebutuhan untuk berlibur
semakin meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya informasi
tentang objek wisata yang menarik, informasi tentang sarana prasarana, hotel,
dan restoran yang ada dalam objek wisata yang ingin dikunjungi. Untuk
memperoleh informasi tersebut para wisatawan sering mendapatkan kesulitan
bahkan bingung dalam menuju suatu objek wisata. Akibatnya banyak wisatawan yang
nyasar dalam mencari daerah tujuan wisatanya. Wisatwan yang berkunjung ke suatu
daerah untuk pertama kalinya jelas sangat memerlukan informasi yang akurat
mengenai objek wisata, sarana yang digunakan untuk menuju objek wisata dan
lain-lain.
Dalam berwisata wisatawan
membutuhkan informasi yang lengkap dan mudah didapat untuk mengurangi resiko
nyasar tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sebuah sistem informasi
kepariwisataan yang lengkap dan memandu wisatawan mengenai objek wisata, sarana
dan prasarana suatu daerah untuk memudahkan wisatawan. Lain halnya jika
wisatawan bekunjung untuk yang kedua kalinya atau lebih, tentu resiko nyasar
lebih minim.
I.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari
Pusat Informasi Pemasaran Pariwisata?
2. Apa pengertian dari
Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata?
3. Apa saja Sistem
Perencanaan Pariwisata?
4. Apa pengertian dari
Sistem Evaluasi Pemasarn Pariwisata?
I.3
Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami
tentang Pusat Informasi Pemasaran Pariwisata.
2. Dapat memahami
tentang Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata.
3. Untuk mengetahui
Sistem Perencanaan Pariwisata.
4. Dapat memahami
tentang Sistem Evaluasi Pemasaran Pariwisata.
BAB. II
PEMBAHASAN
II.1
Pusat Informasi Pemasaran Pariwisata
Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP)
adalah pusat layanan informasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku
perdagangan, selain sebagai pusat layanan informasi tentang pariwisata. Pembangunan
pusat informasi ini adalah bentuk realisasi kebijakan pembangunan
sarana-prasarana ekonomi pada umumnya, serta sarana-prasarana perdagangan dan
pariwisata pada khususnya. Ini adalah penjabaran dari pembangunan sistem
perdagangan barang dan jasa unggulan. Berangkat dari
kebutuhan turis mari kita lihat apa yang
sebetulnya mereka butuhkan dan mereka lakukan pada sebuah tempat wisata
adalah sebagai berikut:
1.
Mencari
informasi detail
Beberapa
hal yang akan dilakukan turis dalam
mencari informasi adalah sebagai berikut :
Lokasi :
Aman (bukan area konflik) ,
Murah, Memenuhi karakteristik
Kunjungan,
mudah dikunjungi.
Transaksi
:
Kartu kredit , e-Banking , Transfer
payment.
Transportasi
: Mudah didapat, Murah, Cepat, Layanan 24 jam
,Tersedia kesemua situs.
2.
Memesan
Hotel
Dalam
memesan hotel beberapa hal yang akan dilakukan turis :
a. Hotel
yang murah ,nyaman . aman, dekat dengan lokasi situs, memiliki “online reservation” (gampang melakukan
pemesanan).
b. Dapat
menggunakan “online payment” à
Credit card, Transfer, Online banking,
Interactive information.
3.
Memesan
Tiket perjalanan
Tiket
perjalanan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a. Tiket
yang murah, Gampang di “reserved”.
b. Dapat
dibayar secara online à
Credit card, online banking, Interactive
information.
4.
Mencari
Paket Tour
Dalam
mencari paket tur, beberapa hal ini akan dilakukan oleh turis yaitu Paket tour
n travel yang memiliki karakteristik atau mempunyai ketiga hal sebelum ini
adalah :
a. Dapat
menemukan informasi detail tentang situs.
b. Dapat
melakukan pemesanan hotel dan
c. Dapat
melakukan pemesanan tiket perjalanan .
5.
Mencari
Lokasi Situs tujuan pariwisata
Hal
penting yang akan dilakukan oleh setiap turis didunia ini adalah mencari situs
tujuan pariwisata dari situs-situs sebagai berikut :
a. Situs-situs
tentang Hotel
b. Situs-situs
pemerintahan
c. Agen-agen
tur dan travel
d. Situs-situs
komunitas ( yang dapat bercerita tentang pengalaman “surfing” di situs-situs pariwisata tertentu ).
e. Menggunakan
search engine ( google adalah favorit
orang Indonesia).
f. Foto
, Video, Dokumen-dokumen perjalanan.
Kelima
hal yang dibutuhkan turis tersebut pada akhirnya akan dibuat dalam sebuah
system yang merupakan Pusat Informasi bagi turis.
Pusat
informasi tersebut harus mengandung keenam hal sebagai berikut (6T) :
1.
Terdekat
Informasi
dapat diperoleh disekitar turis berada baik itu berupa media suratkabar, Email,
Situs online / Blog, Sms dan Surat-surat
atau dokumen elektronik.
2.
Tercepat
Informasi
dapat dengan cepat diakses, tidak lambat saat informasi sedang diakses.
3.
Termurah
Informasi
dapat diakses dengan biaya yang murah, bahkan apabila memungkinkan informasi
tersebut “dating” secara gratis kepada calon turis.
4.
Terakurat
Informasi
yang disampaikan harus akurat, tepat sesuai dengan yang ada dalam brosur.
5.
Terpercaya
Informasi
yang disampaikan harus dapat dipercaya, tidak membuat kebohongan, harus dibuat
apa adanya sesuai kondisi asli.
6.
Ternama
Informasi
harus berasal dari organisasi, departemen, lembaga yang bertanggung jawab dan
mempunyai nama yang dapat dipertanggungjawabkan. Penting bagi pemerintah untuk
mempersiapkan sebuah layanan pusat informasi yang credible dan dapat menunjukan “wajah” bahwa layanan informasi
tersebut dikelola oleh pemerintah atau swasta yang bekerjasama dengan
pemerintah.
Setelah
mengetahui apa saja yang dibutuhkan turis dan semua hal yang “kira-kira” akan
mereka lakukan untuk menemukan sebuah situs tujuan pariwisata maka hal yang
harus dilakukan adalah mempersiapkan infrastruktur fisik untuk mengakomodir
seluruh kebutuhan turis tersebut.
Dengan
kemauan dan kemampuan pemerintah propinsi secara serius dalam mempersiapkan
infrastruktur tersebut di dukung penuh oleh
tata kelola teknologi informasi yang memadai maka diyakini percepatan pariwisata akan meningkat dengan
tajam.
II.2
Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata
Sistem Informasi pemasaran
pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai
kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik
milik swasta atau pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional,
atau internasional untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh
keuntungan yang wajar”. Produk industri yang dipasarkan itu tidak berwujud (intangible
product), karena itu tidak dapat di pindah kan, dicoba, di tabung atau
ditumpuk di gudang dimana hubungan antara penjual dan pembeli berakhir kalau
transaksi selesai dilakukan.
System
terintegrasi dalam persepsi teknologi informasi merupakan sebuah koneksitas
diantara semua elemen system atau stakeholders yang terhubung dalam sebuah
system jaringan yang saling terkait. Rancangan system tersebut secara global
dapat dilihat sebagai berikut :
System
seperti ini memerlukan pusat informasi yang sangat rapi dan terintegrasi dari
semua pihak dan dapat di bangun atau di sponsori oleh dinas pariwisata
propinsi. Pusat informasi ini harus dapat diakses oleh setiap calon turis
dengan sangat mudah. Dengan menggunakan beberapa teknik dalam metode pencarian
cepat ( search engine optimation
) diperkirakan Pusat informasi seperti ini akan cepat dikenal dan banyak
diakses oleh calon turis dari seluruh penjuru dunia.
Dua bagian utama dalam system ini
adalah :
pertama,
membangun infrastruktur pusat informasi dengan sangat hati-hati dan
terintegrasi seperti yang telah dijelaskan diatas, lalu yang
kedua,
Mulai memasarkan pusat informasi ini agar dapat dan cepat diakses oleh calon turis diseluruh dunia
dengan beberapa teknik transaksi dan bantuan dari search engine optimation serta beberapa trik pemasaran yang banyak
berkembang didunia maya / Internet (baca: E-Commerce).
II.3
Sistem Perencanaan Pariwisata
Definisi dari
perencanaan pemasaran strategis menurut Mc Donald adalah proses manajemen yang
mengarah pada perencanaan pemasaran. Perencanaan ini merupakan urutan logis dan
serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana
untuk mencapai tujuannya. Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah
direncanakan dari sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan
demikian perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam
merancang dan mengkoordinasi keputusan pemasaran.Rencana pemasaran ini
memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan
informasi, dan struktur bagi pengembangan dan pengkoordinasian respon strategik
dan taktikal perusahaan.
Perencanaan
dari Pemerintah
· Bersifat makro
· Sasarannya prasarana yang bersifat
umum, misalnya aksesibilitas, air bersih.
· Pemasyarakatan dan pemberdayaan
sapta pesona, misalnya : suasana aman, kemudahan, iklim kondusif bagi investor.
· Menumbuhkan dan sosialisasi image
destinasi yang positif bagi wisatawan ( citra daerah tujuan wisata)
Perencanaan
dari Swasta atau Dunia Usaha
· Bersifat Mikro
· Bersifat profit making
· Sasarannya prasarana dan penyediaan
fasilitas lingkungan usaha
· Mewujudkan Sapta Pesona dilingkungan
usahannya, misalnya : keamanan, keterlibatan, dan keindahan lingkungan.
· Menjual produk (sales produk) dengan
berorientasi pada kepuasan konsumen diamping untung dan rugi.
Perencanaan
dari Masyarakat
· Bersifat sederhana
· Bersifat partisipasif
· Ada manfaat bagi masyarakat
sekitarnya.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBUATAN RENCANA
• Mendefinisikan situasi bisnis
• Mendefinisikan segmen pasar (peluang dan ancaman)
• Mendefinisikan kekuatan dan kelemahan
• Penetapan tujuan dan pasar
• Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
• Perancangan tanggung jawab implementasi
• Penganggaran strategi pemasaran
• Monitor kemajuan usaha pemasaran
Tujuan perencanaan pemasaran adalah identifikasi dan
kreasi dari keunggulan kompetetif.
Perencanaan Kontingensi
Perencanaan yang baik harus dapat mempertimbangkan sebanyak mungkin alternatif
dan memiliki fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan penyesuaian-penyesuaian
Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
• Minimnya rencana nyata
• Minimnya analisa situasi yang memadai
• Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
• Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan
Manfaat rencana pemasaran :
1. mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik
2. mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan
3. meningkatkan kesiapan organisasi untuk berubah
4. meminimalkan respon tak rasional samapi respon yang tak
diharapkan
5. mengurangi konflik tentang ke mana seharusnya
organisasi bergerak
6. meningkatkan komunikasi
7. mendesak manajemen untuk berpikir ke depan secara
sistematis
8. memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk
mendapatkan peluang pilihan
Masalah masalah
yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran :
1. peluang-peluang yang hilang untuk mendapatkan laba
2. angka-angka yang tak berarti dalam rencana jangka
panjang
3. tujuan yang tidak realistis
4. kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan
5. perselisihan antar fungsional
6. frustasi manajemen
7. perkembangbiakan produk dan pasar
8. pengeluaran promosi yang sia-sia
9. penentuan harga yang terlalu membingungkan
10. semakin melemah terhadap perkembangan bisnis
11. hilangnya kendali terhadap bisnis
Langkah-langkah pokok dalam perencanaan pemasaran meliputi
:
1. Melakukan analisis situasi
Dengan menggunakan analisis SWOT (streghts, weaknesses, opportunities, dan
threats). Analisis ini mencakup peluang dan masalah yang ditimbulkan oleh trend
an situasi pembeli, pesaing, biaya dan regulasi.
2.Menetapkan tujuan/sasaran
Tujuan dirumuskan secara spesifilk dan mengidentifikasi
tingkat kinerja yang diharapkan untuk dicapai organisasi pada waktu tertentu di
masa datang, dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan
serta kekuatan dan kelemahan perusahaan.
3.
Menyusun strategi dan program
Pengambil
keputusan kemudian merancang strategi
(tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan) dan program (tindakan jangka
pendek spesifik untuk mengimplementasikan strategi).
Hasil dari perencanaan pemasaran yang berfokus pada
konsumen dapat menghasilkan sebuah keunggulan bersaing melalui :
1) harga
yang lebih rendah di bandingkan dengan para pesaing untuk manfaat yang sama
atau 2) keunikan manfaat yang dapat menutupi harga tinggi.
II.4
Sistem Evaluasi Pemasaran Pariwisata
Menurut Blue Say dalam
tulisannya berjudul: Beginner’s Guide to
Marketing Evaluation (London & Partners, 2010), para pelaku usaha
seringkali menempatkan evaluasi pada akhir kegiatan pemasaran, padahal
sebenarnya lebih masuk akal (makes sense) apabila kegiatan ini dilakukan sejak
awal saat seorang pengusaha menentukan sasaran dan hasil yang ingin dicapai dan
merencanakan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.
Komponen
Yang Perlu Dievaluasi
Terdapat
beberapa pandangan atau gagasan mengenai komponen dalam kegiatan pemasaran yang perlu
dievaluasi pada tahap awal kegiatan. Jon
Vencil menyebutkan terdapat dua komponen utama yang perlu dievaluasi, yaitu:
1.
Evaluasi Produk, yaitu evaluasi pada jasa atau barang yang akan dilempar ke
pasar. Dengan melakukan evaluasi sebelum produk dan jasa dilempar ke pasar,
akan dapat diketahui produk atau jasa mana yang bisa tetap ditawarkan,
dihentikan penawarannya, dimodifikasi produk dan jasanya, atau dilakukan
pengulangan.
2.
Evaluasi Proses, merupakan tindakan evaluasi yang dilakukan pada proses
pemasaran produk dan jasa yaitu penggunaan metode pemasaran seperti iklan dan/
atau promosi. Dari evaluasi di tahap awal ini akan diketahui efisiensi dari
setiap metode yang digunakan, diukur dengan perbandingan antara biaya dan hasil
yang diperkirakan.
Dasar
Pertimbangan Evaluasi
1. Tentukan lebih dahulu apa yang menjadi tujuan
utama dilakukannya evaluasi
2. Berilah urutan
prioritas komponen pemasaran yang akan dievaluasi sehingga kegiatan evaluasi akan
menjadi lebih efisien.
3. Pastikan adanya pakar dalam bidang evaluasi yang
dapat membantu atau memberi pertimbangan pada metode evaluasi yang dilakukan
4. Perhitungkan waktu
dan durasi evaluasi yang akan dilakukan.
5. Gunakan sebanyak
mungkin saluran yang tersedia. Kemudian pilihlah tempat untuk mengadakan
evaluasi yang mudah diakses oleh mereka yang akan mengevaluasi data.
6. Gunakan data hasil
evaluasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pemasaran pada periode
berikutnya.
IMPLEMENTASI KASUS
Sabtu, 8 Desember yang lalu kami
mengunjungi Dinas Priwisata Kota Denpasar yang berada di Jl. Surapati No.7
Denpasar untuk mengetahui tentang informasi pariwisata di kota Denpasar.Karena
kami hanya mempunyai waktu senggang saat akhir pekan, kami mengadakan
kesepakatan dengan seorang pegawai Dinas Pariwisata Kota Denpasar untuk
bersedia kami kunjungi dan memberikan informasi terkait dengan pokok bahasan
kami yaitu mengenai informasi pariwisata, kami tertarik untuk mengangkat kasus
penipuan mengenai informasi pariwasata yang berkedok agent travel.
Beberapa waktu yang
lalu, sekitar bulan Oktober penipuan dilakukan oleh travel agen online website
www.bali-explorer.com / www.kutacarrental.com
Address : Jl. Wr supratman 263 B 2nd Floor Denpasar - Bali - Indonesia
Phone : +62 361 9285810
Mobile : +62 819 3432 1888
E-Mail : info@kutakarrental.com
Website : www.kutacarrental.com
Sister Site : www.bali-explorer.com for hotel needs in Bali.
Lisa, wisatawan yang bermaksud berlibur di Bali memakai jasa mereka menginap di
villa mutiara seminyak ( 2 mlm 3,7 juta) sudah bayar lunas via transfer ke
rekening doni riswandi (owner) bali exporer dan kuta car rental. Tetapi setelah
ia kembali ke negaranya ternyata pihak
mutiara memotong pembayaran sewa villa. ternyata pihak bali explore (doni
riswandi) belum membayar tagihan villa ke pihak mutiara sehingga tamunya
membayar 2x .
setelah dihubungi doni riswandi sudah kabur.
Pembahasan
:
Berkaitan dengan
maraknya penipuan yang dilakukan oleh beberapa travel agent gelap atau tidak
berizin resmi, pelanggan diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam
bertransaksi dengan travel agent yang tidak resmi, atau perusahaan/perorangan
yang mengatasnamakan biro
perjalanan / Travel
Agent yang mempunyai motif menjebak atau menipu dengan menjanjikan harga murah.
Kasus-kasus penipuan seperti ini sangat merugikan pihak konsumen, serta Travel
Agent Resmi yang terkena imbas dari kasus-kasus tersebut yang berdampak negatif
pada kepercayaan masyarakat terhadap Biro Perjalanan / Travel Agent.
Narasumber kami yaitu Bapak yang menjabat
sebagai di Dinas Pariwisata Kota Denpasar memberikan tips untuk menghindari
penipuan.
Periksa
biro perjalanan wisata yang Anda gunakan.
Sebaiknya, gunakan biro perjalanan wisata yang memiliki reputasi baik. Minimal,
pilih biro perjalanan wisata berdasarkan rekomendasi teman atau kerabat yang
sudah pernah menggunakan biro perjalanan wisata tersebut.Tanyakan secara detail
harga paket yang ditawarkan termasuk biaya tambahan yang mungkin akan keluar di
saat perjalanan dan tidak masuk dalam harga paket.
Cek
kembali tiket yang sudah Anda pesan. Beli
tiket untuk transportasi umum seperti pesawat terbang, kereta, dan bus, melalui
agen atau penjualan resmi. Hindari pembelian melalui calo, selain harga lebih
mahal, bisa jadi tiket yang dijual adalah palsu.Periksa tanggal dan tujuan
tiket yang Anda beli, pastikan ke pihak perusahaan transportasi mengenai jadwal
keberangkatan apa masih sesuai dengan jadwal semula.
Gunakan
asuransi perjalanan. Perjalanan ke luar negeri
untuk beberapa negara seperti Eropa, memang mengharuskan pelancong asal
Indonesia memiliki asuransi perjalanan sebagai syarat permohonan visa.Selain
itu, asuransi perjalanan juga dapat membantu Anda jika terjadi kehilangan
sampai kejadian pesawat yang delay.
Membayar dengan uang tunai. Sebaiknya bawa saja uang tunai secukupnya.
Menukar
uang. Jika ke luar negeri, sebaiknya membawa
uang dalam bentuk dollar AS. Lalu tukarkan ke mata uang setempat di money
changer terpercaya dan penukaran resmi. Hindari menukarkan uang Anda di bandara atau money
changer yang padat turis, biasanya di tempat-tempat ini uang Anda akan dihargai
murah.
Pilih
hotel dengan reputasi tinggi. Jangan langsung
percaya dengan foto yang ditampilkan situs suatu hotel. Gunakan rekomendasi
dari kenalan yang mengenal daerah tersebut mengenai reputasi hotel tersebut.
Jangan
mudah percaya dengan orang asing. Jangan
terlalu bergantung pada orang yang baru Anda kenal. Tetap waspada, jangan
sampai Anda dibawa ke tempat yang mencurigakan ataupun tempat-tempat sepi.
Waspada juga barang-barang yang Anda bawa selama perjalanan.
Sewa
mobil ataupun taksi. Gunakan taksi dengan argometer dan naik
taksi yang memiliki reputasi baik di daerah tersebut. Anda bisa tanyakan pihak
hotel untuk taksi apa yang bisa
dipercaya di daerah atau negara tersebut.
Teliti
harga diskon yang ditawarkan. Ada baiknya
periksa terlebih dahulu potongan harga yang diberikan tersebut. Anda perlu tahu
harga normal barang tersebut. Di beberapa toko, terkadang membuka bungkusan
berarti membeli, walaupun Anda sekadar ingin melihat kondisi barang.
Pak
melanjutkan, tidak dapat dipungkiri kunjungan wisatawan tidak bisa lepas dari
berbagai dampak, baik dari segi keamanan, teroris, isu kesehatan dan dan faktor
lainnya. Hal ini kita dapat lihat pada tingkat kunjungan wisatawan yang
mengalami fluktuasi.Untuk itu Bali sebagai salah satu tujuan wisata terfavorit
di dunia masih terus maningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.
SIMPULAN
Dalam
melakukan perjalanan pariwisata, diperlukan adanya informasi yang lengkap dan
mudah untuk calon wisatawan. Pusat informasi pariwisata memberikan informasi
kepariwisataan berbasis 6T yaitu Terdekat, Tercepat, Termurah, Terakurat,
Terpercaya, dan Ternama. Untuk memberikan informasi ini diperlukan adanya suatu
sistem tentang informasi pariwisata dari semua pihak pelaku pariwisata dan memerlukan
pusat informasi yang sangat rapi dan terintegrasi dari semua pihak, dan
pemasaran pusat informasi ini agar dapat dan cepat diakses oleh calon turis diseluruh dunia
dengan bebagai teknik.
Untuk memiliki kawasan wisata yang
baik dan berkualitas tentu harus direncanakan secara matang oleh pemerintah,
swasta dan masyarakat. Dengan perencanaan yang berfokus kepada konsumen,
diperoleh banyak keunggulan seperti harga yang lebih murah dari pesaing serta
keunikan tersendiri.
Untuk menjaga kepuasan konsumen
tentu harus ada evaluasi dari proses serta produk pariwisata yang dihasilkan.
Evaluasi biasanya dilakukan pada tahap akhir, namun akan lebih bila evaluasi
diakan pada tahap awal, dengan memperbaiki kekurangan sebelumnya agar menjadi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
UU
No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Kompas.com