Rabu, 19 Juni 2013


BAB. I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
          Pariwisata merupakan aset yang sangat penting dan berharga bagi suatu daerah sehingga dapat dijadikan sebagai ajang promosi untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Akan tetapi pengelolaan pariwisata tersebut masih kurang optimal. Sejalan dengan bertambahnya kesejahteraan rakyat, kebutuhan untuk berlibur semakin meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya informasi tentang objek wisata yang menarik, informasi tentang sarana prasarana, hotel, dan restoran yang ada dalam objek wisata yang ingin dikunjungi. Untuk memperoleh informasi tersebut para wisatawan sering mendapatkan kesulitan bahkan bingung dalam menuju suatu objek wisata. Akibatnya banyak wisatawan yang nyasar dalam mencari daerah tujuan wisatanya. Wisatwan yang berkunjung ke suatu daerah untuk pertama kalinya jelas sangat memerlukan informasi yang akurat mengenai objek wisata, sarana yang digunakan untuk menuju objek wisata dan lain-lain.
            Dalam berwisata wisatawan membutuhkan informasi yang lengkap dan mudah didapat untuk mengurangi resiko nyasar tersebut. Untuk itu diperlukan adanya sebuah sistem informasi kepariwisataan yang lengkap dan memandu wisatawan mengenai objek wisata, sarana dan prasarana suatu daerah untuk memudahkan wisatawan. Lain halnya jika wisatawan bekunjung untuk yang kedua kalinya atau lebih, tentu resiko nyasar lebih minim.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pusat Informasi Pemasaran Pariwisata?
2. Apa pengertian dari Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata?
3. Apa saja Sistem Perencanaan Pariwisata?
4. Apa pengertian dari Sistem Evaluasi Pemasarn Pariwisata?
I.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami tentang Pusat Informasi Pemasaran Pariwisata.
2. Dapat memahami tentang Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata.
3. Untuk mengetahui Sistem Perencanaan Pariwisata.
4. Dapat memahami tentang Sistem Evaluasi Pemasaran Pariwisata.
BAB. II PEMBAHASAN
II.1 Pusat Informasi Pemasaran Pariwisata
            Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) adalah pusat layanan informasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan, selain sebagai pusat layanan informasi tentang pariwisata. Pembangunan pusat informasi ini adalah bentuk realisasi kebijakan pembangunan sarana-prasarana ekonomi pada umumnya, serta sarana-prasarana perdagangan dan pariwisata pada khususnya. Ini adalah penjabaran dari pembangunan sistem perdagangan barang dan jasa unggulan. Berangkat dari kebutuhan turis mari kita  lihat apa yang sebetulnya mereka butuhkan dan mereka lakukan pada sebuah tempat wisata adalah  sebagai berikut:
1.     Mencari informasi detail
Beberapa hal yang akan dilakukan  turis dalam mencari informasi adalah sebagai berikut :

Lokasi                :        Aman (bukan area konflik) , Murah,  Memenuhi karakteristik
Kunjungan, mudah dikunjungi.
Transaksi           :        Kartu kredit , e-Banking , Transfer payment.
Transportasi        :      Mudah  didapat, Murah, Cepat, Layanan 24 jam ,Tersedia kesemua situs.

2.     Memesan Hotel
Dalam memesan hotel beberapa hal yang akan dilakukan turis :
a.      Hotel yang murah ,nyaman . aman, dekat dengan lokasi situs, memiliki “online reservation” (gampang melakukan pemesanan).
b.     Dapat menggunakan “online payment” à Credit card, Transfer, Online banking, Interactive information.

3.     Memesan Tiket perjalanan
Tiket perjalanan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
a.      Tiket yang murah, Gampang di “reserved”.
b.     Dapat dibayar secara online à Credit card, online banking, Interactive information.

4.     Mencari Paket Tour
Dalam mencari paket tur, beberapa hal ini akan dilakukan oleh turis yaitu Paket tour n travel yang memiliki karakteristik atau mempunyai ketiga hal sebelum ini adalah :
a.      Dapat menemukan informasi detail tentang situs.
b.     Dapat melakukan pemesanan hotel dan
c.      Dapat melakukan pemesanan tiket perjalanan .

5.     Mencari Lokasi Situs tujuan pariwisata
Hal penting yang akan dilakukan oleh setiap turis didunia ini adalah mencari situs tujuan pariwisata dari situs-situs sebagai berikut :
a.      Situs-situs tentang Hotel
b.     Situs-situs pemerintahan
c.      Agen-agen tur dan travel
d.     Situs-situs komunitas ( yang dapat bercerita tentang pengalaman “surfing” di situs-situs pariwisata tertentu ).
e.      Menggunakan search engine ( google adalah favorit orang Indonesia).
f.      Foto , Video, Dokumen-dokumen perjalanan.
Kelima hal yang dibutuhkan turis tersebut pada akhirnya akan dibuat dalam sebuah system yang merupakan Pusat Informasi bagi turis.
Pusat informasi tersebut harus mengandung keenam hal sebagai berikut (6T) :
1.     Terdekat
Informasi dapat diperoleh disekitar turis berada baik itu berupa media suratkabar, Email, Situs online / Blog, Sms  dan Surat-surat atau dokumen elektronik.
2.     Tercepat
Informasi dapat dengan cepat diakses, tidak lambat saat informasi sedang diakses.
3.     Termurah
Informasi dapat diakses dengan biaya yang murah, bahkan apabila memungkinkan informasi tersebut “dating” secara gratis kepada calon turis.
4.     Terakurat
Informasi yang disampaikan harus akurat, tepat sesuai dengan yang ada dalam brosur.
5.     Terpercaya
Informasi yang disampaikan harus dapat dipercaya, tidak membuat kebohongan, harus dibuat apa adanya sesuai kondisi asli.
6.     Ternama
Informasi harus berasal dari organisasi, departemen, lembaga yang bertanggung jawab dan mempunyai nama yang dapat dipertanggungjawabkan. Penting bagi pemerintah untuk mempersiapkan sebuah layanan pusat informasi yang credible dan dapat menunjukan “wajah” bahwa layanan informasi tersebut dikelola oleh pemerintah atau swasta yang bekerjasama dengan pemerintah.
Setelah mengetahui apa saja yang dibutuhkan turis dan semua hal yang “kira-kira” akan mereka lakukan untuk menemukan sebuah situs tujuan pariwisata maka hal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan infrastruktur fisik untuk mengakomodir seluruh kebutuhan turis tersebut.
Dengan kemauan dan kemampuan pemerintah propinsi secara serius dalam mempersiapkan infrastruktur tersebut di dukung penuh oleh  tata kelola teknologi informasi yang memadai maka diyakini  percepatan pariwisata akan meningkat dengan tajam.
II.2 Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata

            Sistem Informasi pemasaran pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta atau pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional, atau internasional untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang wajar”. Produk industri yang dipasarkan itu tidak berwujud (intangible product), karena itu tidak dapat di pindah kan, dicoba, di tabung atau ditumpuk di gudang dimana hubungan antara penjual dan pembeli berakhir kalau transaksi selesai dilakukan.
System terintegrasi dalam persepsi teknologi informasi merupakan sebuah koneksitas diantara semua elemen system atau stakeholders yang terhubung dalam sebuah system jaringan yang saling terkait. Rancangan system tersebut secara global dapat dilihat sebagai berikut :
System seperti ini memerlukan pusat informasi yang sangat rapi dan terintegrasi dari semua pihak dan dapat di bangun atau di sponsori oleh dinas pariwisata propinsi. Pusat informasi ini harus dapat diakses oleh setiap calon turis dengan sangat mudah. Dengan menggunakan beberapa teknik dalam metode pencarian cepat  ( search engine optimation ) diperkirakan Pusat informasi seperti ini akan cepat dikenal dan banyak diakses oleh calon turis dari seluruh penjuru dunia.
Dua bagian utama dalam system ini adalah :
pertama, membangun infrastruktur pusat informasi dengan sangat hati-hati dan terintegrasi seperti yang telah dijelaskan diatas, lalu yang
kedua, Mulai memasarkan pusat informasi ini agar dapat dan cepat  diakses oleh calon turis diseluruh dunia dengan beberapa teknik transaksi dan bantuan dari search engine optimation serta beberapa trik pemasaran yang banyak berkembang didunia maya / Internet (baca: E-Commerce).

II.3 Sistem Perencanaan Pariwisata
Definisi dari perencanaan pemasaran strategis menurut Mc Donald adalah proses manajemen yang mengarah pada perencanaan pemasaran. Perencanaan ini merupakan urutan logis dan serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapai tujuannya. Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan pemasaran.Rencana pemasaran ini memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan informasi, dan struktur bagi pengembangan dan pengkoordinasian respon strategik dan taktikal perusahaan.
Perencanaan dari Pemerintah
·       Bersifat makro
·       Sasarannya prasarana yang bersifat umum, misalnya aksesibilitas, air bersih.
·       Pemasyarakatan dan pemberdayaan sapta pesona, misalnya : suasana aman, kemudahan, iklim kondusif bagi investor.
·       Menumbuhkan dan sosialisasi image destinasi yang positif bagi wisatawan ( citra daerah tujuan wisata)

Perencanaan dari Swasta atau Dunia Usaha
·       Bersifat Mikro
·       Bersifat profit making
·       Sasarannya prasarana dan penyediaan fasilitas lingkungan usaha
·       Mewujudkan Sapta Pesona dilingkungan usahannya, misalnya : keamanan, keterlibatan, dan keindahan lingkungan.
·       Menjual produk (sales produk) dengan berorientasi pada kepuasan konsumen diamping untung dan rugi.

Perencanaan dari Masyarakat
·       Bersifat sederhana
·       Bersifat partisipasif
·       Ada manfaat bagi masyarakat sekitarnya.

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN RENCANA
• Mendefinisikan situasi bisnis
• Mendefinisikan segmen pasar (peluang dan ancaman)
• Mendefinisikan kekuatan dan kelemahan
• Penetapan tujuan dan pasar
• Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
• Perancangan tanggung jawab implementasi
• Penganggaran strategi pemasaran
• Monitor kemajuan usaha pemasaran
Tujuan perencanaan pemasaran adalah identifikasi dan kreasi dari keunggulan kompetetif.
Perencanaan Kontingensi
Perencanaan yang baik harus dapat mempertimbangkan sebanyak mungkin alternatif dan memiliki fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan penyesuaian-penyesuaian
Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
• Minimnya rencana nyata
• Minimnya analisa situasi yang memadai
• Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
• Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan
Manfaat rencana pemasaran :
1. mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik
2. mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan
3. meningkatkan kesiapan organisasi untuk berubah
4. meminimalkan respon tak rasional samapi respon yang tak diharapkan
5. mengurangi konflik tentang ke mana seharusnya organisasi bergerak
6. meningkatkan komunikasi
7. mendesak manajemen untuk berpikir ke depan secara sistematis
8. memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan peluang pilihan

Masalah masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran :
1. peluang-peluang yang hilang untuk mendapatkan laba
2. angka-angka yang tak berarti dalam rencana jangka panjang
3. tujuan yang tidak realistis
4. kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan
5. perselisihan antar fungsional
6. frustasi manajemen
7. perkembangbiakan produk dan pasar
8. pengeluaran promosi yang sia-sia
9. penentuan harga yang terlalu membingungkan
10. semakin melemah terhadap perkembangan bisnis
11. hilangnya kendali terhadap bisnis

Langkah-langkah pokok dalam perencanaan pemasaran meliputi :
1. Melakukan analisis situasi
     Dengan menggunakan analisis SWOT (streghts, weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis ini mencakup peluang dan masalah yang ditimbulkan oleh trend an situasi pembeli, pesaing, biaya dan regulasi.  
2.Menetapkan tujuan/sasaran
Tujuan dirumuskan secara spesifilk dan mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan untuk dicapai organisasi pada waktu tertentu di masa datang, dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan perusahaan.
3. Menyusun strategi dan program
Pengambil  keputusan kemudian merancang strategi (tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan) dan program (tindakan jangka pendek spesifik untuk mengimplementasikan strategi).
Hasil dari perencanaan pemasaran yang berfokus pada konsumen dapat menghasilkan sebuah keunggulan bersaing melalui :
1)   harga yang lebih rendah di bandingkan dengan para pesaing untuk manfaat yang sama atau 2) keunikan manfaat yang dapat menutupi harga tinggi.

II.4 Sistem Evaluasi Pemasaran Pariwisata
Menurut Blue Say dalam tulisannya berjudul:  Beginner’s Guide to Marketing Evaluation (London & Partners, 2010), para pelaku usaha seringkali menempatkan evaluasi pada akhir kegiatan pemasaran, padahal sebenarnya lebih masuk akal (makes sense) apabila kegiatan ini dilakukan sejak awal saat seorang pengusaha menentukan sasaran dan hasil yang ingin dicapai dan merencanakan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.


Komponen Yang Perlu Dievaluasi

Terdapat beberapa pandangan atau gagasan mengenai komponen  dalam kegiatan pemasaran yang perlu dievaluasi pada tahap awal kegiatan.  Jon Vencil menyebutkan terdapat dua komponen utama yang perlu dievaluasi, yaitu:
1. Evaluasi Produk, yaitu evaluasi pada jasa atau barang yang akan dilempar ke pasar. Dengan melakukan evaluasi sebelum produk dan jasa dilempar ke pasar, akan dapat diketahui produk atau jasa mana yang bisa tetap ditawarkan, dihentikan penawarannya, dimodifikasi produk dan jasanya, atau dilakukan pengulangan.
2. Evaluasi Proses, merupakan tindakan evaluasi yang dilakukan pada proses pemasaran produk dan jasa yaitu penggunaan metode pemasaran seperti iklan dan/ atau promosi. Dari evaluasi di tahap awal ini akan diketahui efisiensi dari setiap metode yang digunakan, diukur dengan perbandingan antara biaya dan hasil yang diperkirakan.

Dasar Pertimbangan Evaluasi
1.  Tentukan lebih dahulu apa yang menjadi tujuan utama dilakukannya evaluasi
2. Berilah urutan prioritas komponen pemasaran yang akan dievaluasi sehingga kegiatan evaluasi akan menjadi lebih efisien.
3.  Pastikan adanya pakar dalam bidang evaluasi yang dapat membantu atau memberi pertimbangan pada metode evaluasi yang dilakukan
4. Perhitungkan waktu dan durasi evaluasi yang akan dilakukan.
5. Gunakan sebanyak mungkin saluran yang tersedia. Kemudian pilihlah tempat untuk mengadakan evaluasi yang mudah diakses oleh mereka yang akan mengevaluasi data.
6. Gunakan data hasil evaluasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pemasaran pada periode berikutnya.




IMPLEMENTASI KASUS
            Sabtu, 8 Desember yang lalu kami mengunjungi Dinas Priwisata Kota Denpasar yang berada di Jl. Surapati No.7 Denpasar untuk mengetahui tentang informasi pariwisata di kota Denpasar.Karena kami hanya mempunyai waktu senggang saat akhir pekan, kami mengadakan kesepakatan dengan seorang pegawai Dinas Pariwisata Kota Denpasar untuk bersedia kami kunjungi dan memberikan informasi terkait dengan pokok bahasan kami yaitu mengenai informasi pariwisata, kami tertarik untuk mengangkat kasus penipuan mengenai informasi pariwasata yang berkedok agent travel.
Beberapa waktu yang lalu, sekitar bulan Oktober penipuan dilakukan oleh travel agen online website www.bali-explorer.com / www.kutacarrental.com
Address : Jl. Wr supratman 263 B 2nd Floor Denpasar - Bali - Indonesia
Phone : +62 361 9285810
Mobile : +62 819 3432 1888
E-Mail : info@kutakarrental.com
Website : www.kutacarrental.com
Sister Site : www.bali-explorer.com for hotel needs in Bali.

Lisa, wisatawan yang bermaksud berlibur di Bali memakai jasa mereka menginap di villa mutiara seminyak ( 2 mlm 3,7 juta) sudah bayar lunas via transfer ke rekening doni riswandi (owner) bali exporer dan kuta car rental. Tetapi setelah  ia kembali ke negaranya ternyata pihak mutiara memotong pembayaran sewa villa. ternyata pihak bali explore (doni riswandi) belum membayar tagihan villa ke pihak mutiara sehingga tamunya membayar 2x .
setelah dihubungi doni riswandi sudah kabur.
Pembahasan :
Berkaitan dengan maraknya penipuan yang dilakukan oleh beberapa travel agent gelap atau tidak berizin resmi, pelanggan diharapkan untuk lebih  berhati-hati dalam bertransaksi dengan travel agent yang tidak resmi, atau perusahaan/perorangan yang mengatasnamakan biro
perjalanan / Travel Agent yang mempunyai motif menjebak atau menipu dengan menjanjikan harga murah. Kasus-kasus penipuan seperti ini sangat merugikan pihak konsumen, serta Travel Agent Resmi yang terkena imbas dari kasus-kasus tersebut yang berdampak negatif  pada kepercayaan masyarakat terhadap Biro Perjalanan / Travel Agent.
 Narasumber kami yaitu Bapak yang menjabat sebagai di Dinas Pariwisata Kota Denpasar memberikan tips untuk menghindari penipuan.
Periksa biro perjalanan wisata yang Anda gunakan. Sebaiknya, gunakan biro perjalanan wisata yang memiliki reputasi baik. Minimal, pilih biro perjalanan wisata berdasarkan rekomendasi teman atau kerabat yang sudah pernah menggunakan biro perjalanan wisata tersebut.Tanyakan secara detail harga paket yang ditawarkan termasuk biaya tambahan yang mungkin akan keluar di saat perjalanan dan tidak masuk dalam harga paket.
Cek kembali tiket yang sudah Anda pesan. Beli tiket untuk transportasi umum seperti pesawat terbang, kereta, dan bus, melalui agen atau penjualan resmi. Hindari pembelian melalui calo, selain harga lebih mahal, bisa jadi tiket yang dijual adalah palsu.Periksa tanggal dan tujuan tiket yang Anda beli, pastikan ke pihak perusahaan transportasi mengenai jadwal keberangkatan apa masih sesuai dengan jadwal semula.
Gunakan asuransi perjalanan. Perjalanan ke luar negeri untuk beberapa negara seperti Eropa, memang mengharuskan pelancong asal Indonesia memiliki asuransi perjalanan sebagai syarat permohonan visa.Selain itu, asuransi perjalanan juga dapat membantu Anda jika terjadi kehilangan sampai kejadian pesawat yang delay.
Membayar dengan uang tunai. Sebaiknya bawa saja uang tunai secukupnya.
Menukar uang. Jika ke luar negeri, sebaiknya membawa uang dalam bentuk dollar AS. Lalu tukarkan ke mata uang setempat di money changer terpercaya dan penukaran resmi. Hindari menukarkan uang Anda di bandara atau money changer yang padat turis, biasanya di tempat-tempat ini uang Anda akan dihargai murah.
Pilih hotel dengan reputasi tinggi. Jangan langsung percaya dengan foto yang ditampilkan situs suatu hotel. Gunakan rekomendasi dari kenalan yang mengenal daerah tersebut mengenai reputasi hotel tersebut.
Jangan mudah percaya dengan orang asing. Jangan terlalu bergantung pada orang yang baru Anda kenal. Tetap waspada, jangan sampai Anda dibawa ke tempat yang mencurigakan ataupun tempat-tempat sepi. Waspada juga barang-barang yang Anda bawa selama perjalanan.
Sewa mobil ataupun taksi. Gunakan taksi dengan argometer dan naik taksi yang memiliki reputasi baik di daerah tersebut. Anda bisa tanyakan pihak hotel untuk taksi apa yang  bisa dipercaya di daerah atau negara tersebut.
Teliti harga diskon yang ditawarkan. Ada baiknya periksa terlebih dahulu potongan harga yang diberikan tersebut. Anda perlu tahu harga normal barang tersebut. Di beberapa toko, terkadang membuka bungkusan berarti membeli, walaupun Anda sekadar ingin melihat kondisi barang. 
Pak melanjutkan, tidak dapat dipungkiri kunjungan wisatawan tidak bisa lepas dari berbagai dampak, baik dari segi keamanan, teroris, isu kesehatan dan dan faktor lainnya. Hal ini kita dapat lihat pada tingkat kunjungan wisatawan yang mengalami fluktuasi.Untuk itu Bali sebagai salah satu tujuan wisata terfavorit di dunia masih terus maningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.

SIMPULAN

            Dalam melakukan perjalanan pariwisata, diperlukan adanya informasi yang lengkap dan mudah untuk calon wisatawan. Pusat informasi pariwisata memberikan informasi kepariwisataan berbasis 6T yaitu Terdekat, Tercepat, Termurah, Terakurat, Terpercaya, dan Ternama. Untuk memberikan informasi ini diperlukan adanya suatu sistem tentang informasi pariwisata dari semua pihak pelaku pariwisata dan memerlukan pusat informasi yang sangat rapi dan terintegrasi dari semua pihak, dan pemasaran pusat informasi ini agar dapat dan cepat  diakses oleh calon turis diseluruh dunia dengan bebagai teknik.
            Untuk memiliki kawasan wisata yang baik dan berkualitas tentu harus direncanakan secara matang oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Dengan perencanaan yang berfokus kepada konsumen, diperoleh banyak keunggulan seperti harga yang lebih murah dari pesaing serta keunikan tersendiri.
            Untuk menjaga kepuasan konsumen tentu harus ada evaluasi dari proses serta produk pariwisata yang dihasilkan. Evaluasi biasanya dilakukan pada tahap akhir, namun akan lebih bila evaluasi diakan pada tahap awal, dengan memperbaiki kekurangan sebelumnya agar menjadi lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA



UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar